Sabtu, 19 Oktober 2013
About Me
NAMA : MOSES WINGKY SANGIDU, Amd. Kep
TTL : NOYAN, 30 MARET 1993
ALAMAT : Jl. Perintis No. 30 Sanggau Kalimantan Barat
ALAMAT SEKARANG : Macanan, Yogyakarta
HOBBY : TRAVELLING + MAKAN
FAVORITE : ARSENAL FC
KEGIATAN SEKARANG : Menempuh Study S1 Keperawatan di STIKES BETHESDA YAKKUM Yogyakarta
Motto Hidup : Lucky Is Number One + Victoria Concordia Crescit
Anatomi Kelenjar Adrenal
ANATOMI KELENJAR ADRENAL
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada
dua ginjal dan bahwa keduanya sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak
mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6
gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Kelenjar
Adrenal atau Kelenjar Suprarenalis terletak di atas kutub sebelah atas setiap
ginjal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar yang berwarna
kekuning-kuningan yang disebut kortex dan yang menghasilkan kortisol
(hidrokortison) dengan rumus yang mendekati kortison, dan atas bagian medulla
di sebelah dalam yang menghasilkan adrenalin (epifrin) dan noradrenalin
(norepifrin).
Beberapa hormone terpenting yang
disekresikan oleh kortex adrenal adalah hidrokortison, aldosteron dan
kortikosteron, yang semuanya bertalian erat dengan metabolisme pertumbuhan,
fungsi ginjal dan tonus otot. Semua fungsi ini menentukan jalan hidup.
Bagian yang sebelah
kanan berbentuk pyramid dan membentuk topi (melekat) pada kutub atas ginjal
kanan. Sedangkan yang sebelah kiri berbentuk seperti bulan sabit, menempel pada
bagian tengah ginjal mulai dari kutub atas sampai daerah hilus ginjal kiri. Kelenjar
adrenal pada manusia panjangnya 4-6 cm, lebar 1-2 cm, dan tebal 4-6 mm.
Bersama-sama kelenjar adrenal mempunyai berat lebih kurang 5 - 6 g, tetapi
berat dan ukurannya bervariasi bergantung umur dan keadaan fisiologi
perorangan. Kelenjar ini dikelilingi oleh jaringan ikat padat kolagen yang
mengandung jaringan lemak. Selain itu masing-masing kelenjar ini dibungkus oleh
kapsul jaringan ikat yang cukup tebal dan membentuk sekat/septa ke dalam
kelenjar.
Vaskularisasi
Kelenjar adrenal disuplai oleh sejumlah arteri yang masuk
pada beberapa tempat di sekitar bagian tepinya. Ketiga kelompok utama arteri
adalah arteri suprarenalis superior, berasal dari arteri frenika
inferior,arteri
suprarenalis media, berasal dari aorta dan arteri suprarenalis inferior,
berasal dari arteri renalis. Berbagai cabang arteri membentuk pleksus
subkapsularis yang mencabangkan tiga kelompok pembuluh: arteri dari simpai;
arteri dari kortex, yang banyak bercabang membentuk jalinan kapiler diantara
sel-sel parenkim (kapiler ini mengalir ke dalam kapiler medulla); dan arteri
dari medulla, yang melintasi kortex sebelum pecah membentuk bagian dari jalinan
kapiler luas dari medulla. Suplai vaskuler ganda ini memberikan medulla dengan
darah arteri (melalui arteri medularis) dan darah vena (melalui arteri
kortikalis). Endotel kapiler ini sangat tipis dan diselingi lubang-lubang
kecil yang ditutupi diafragma tipis. Di bawah endotel terdapat lamina basal
utuh. Kapiler dari medulla bersama dengan kapiler yang mensuplai kortex
membentuk vena medularis, yang bergabung membentuk vena adrenal atau suprarenalis.
Fisiologi
Kortekas adrenal mensekresikan 2 hormon utama, yakni
cortisol dan aldosteron. Berikut fungsi dari masing-masing hormone tersebut.
· Fungsi Kortisol :
a. membantu mempertahankan tekanan darah dan fungsi
jantung
b. membantu memperlambat respon peradangan sistim
imun
c. membantu menyeimbangkan efek-efek dari insulin
dalam mengurai gula untuk energi
d. membantu mengatur metabolisme protein-protein,
karbohidrat-karbohidrat, dan lemak-lemak
e. membantu mempertahankan penimbulan dan perasaan
kesejahteraan yang pantas
· Fungsi Aldosteron :
Aldosterone
termasuk pada suatu kelompok hormon-hormon yang disebut mineralocorticoids,
juga diproduksi oleh kelenjar-kelenjar adrenal. Ia membantu mempertahankan
tekanan darah dan keseimbangan air dan garam dalam tubuh dengan membantu ginjal
menahan sodium dan mengeluarkan potassium. Ketika produksi aldosterone jatuh
terlalu rendah, ginjal tidak mampu untuk mengatur keseimbangan garam dan air,
menyebabkan volume darah dan tekanan darah jatuh/turun.
No.
|
Hormon
|
Prinsip
kerja
|
1
|
Bagian korteks adrenal
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
|
Mengontol metabolisme ion
anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
|
2
|
Bagian Medula Adrenal
Adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin
|
Kedua hormon tersebut bekerja sama
dalam hal berikut :
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh
darah otak dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam hati
e. gerak peristaltik
f. bersama insulin mengatur
kadar gula darah
|
DAFTAR PUSTAKA
Kamis, 17 Oktober 2013
Sejarah Hari Ini (18 Oktober): Rekor Baru Thierry Henry Untuk Arsenal
Setelah mencetak sepasang gol ke gawang Sparta Praha di Liga Champions 18 Oktober 2005 silam, hari itu seketika menjadi momen yang amat spesial bagi King Henry. Apa itu?
18 Oktober delapan tahun silam mungkin tak akan pernah dilupakan sang legenda kenamaan Arsenal, Thierry 'King' Henry.
Dua golnya saat mengalahkan Sparta Praha di babak grup Liga Champions matchday 3 mengantarnya pada sebuah rekor baru bagi The Gunners. Yah, King Henry kala itu resmi menjadi pencetak gol terbanyak klub sepanjang masa, melampaui rekor yang sebelumnya dikuasai Ian Wright, striker legendaris klub London Utara.
Adapun pertandingan UCL itu digelar di Sparta Stadium di Praha. Sebanyak 12.500 pasang mata turut menjadi saksi dari pecahnya rekor anyar. Di laga itu, Arsenal memang difavoritkan karena status mereka yang menjadi pemuncak grup dari dua kemenangan. Sementara Sparta duduk di posisi buncit dengan satu kekalahan dan satu seri.
Henry, yang comeback di pertandingan ini setelah mengalami cedera pangkal paha selama enam pekan, membawa Arsenal memecah kebuntuan di menit ke-21. Gol itu praktis membuat torehan Henry dan Wright sejajar, yakni 185 gol. Tapi kebahagiaan tak berhenti sampai di situ.
Seolah tak puas, dengan spartan Henry kembali menjebol gawang Sparta di menit ke-74. Dan Henry, 186 gol, pun sah masuk dalam buku sejarah Arsenal sebagai topskor klub sepanjang masa.
Adapun di Liga Champions edisi ini, Arsenal berhasil melaju hingga babak puncak sebelum ditumbangkan Barcelona, 2-1.
Henry pada akhirnya hengkang dari Arsenal untuk berseragam Barca 2007 silam. Tapi kepergian Sang Raja tak sedikit pun menuai kecaman dari fans. Sangat harum, sebab dia telah mempersembahkan serentet gelar prestisius termasuk total 226 golnya selama berbakti bagi klub asuhan Arsene Wenger.
Arsene Wenger Targetkan Gelar Juara Liga Primer
Manajer Arsenal Arsene Wenger menyatakan timnya menargetkan bisa menjuarai gelar Liga Primer Inggris musim ini.
Meski sudah delapan tahun tanpa gelar, namun skuat The Gunners musim ini diliputi optimisme tinggi untuk menuntaskan dahaga yang sudah sekian lama dipendam.
Wenger menjamin Arsenal kini tidak khawatir lagi dalam berbelanja pemain berkualitas setelah mampu mendatangkan Mesut Ozil pada bursa transfer musim panas lalu dengan memecahkan rekor transfer klub.
"Kami punya ambisi besar untuk memenangi liga dan itu jadi target musim ini," ujar Wenger seperti dikutip Sportsmole.
"Kebijakan kami berdasarkan pada tiga level berbeda, dan kami ingin terus dengan kesuksesan itu."
"Saya senang kami bisa menunjukkan kalau kami tidak takut menggunakan uang ketika kami pikir pemain-pemain punya kualitas dan kami juga punya uang untuk memenuhi keinginan itu."
Anatomi Fisiologi Jantung
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
Jantung
merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot jantung dan terletak di dalam
rongga dada sebelah depan ( kavum mediastinum anterior ), sebelah
kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya
terdapat di belakang kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papila mamae.
Ukurannya lebih kurang sebesar
genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Bentuknya
menyerupai jantung pisang. Jantung terdiri atas
: Atrium dekstra, Ventrikel
dekstra, Atrium sinistra dan Ventrikel sinistra ( gambar 2.1 )
Diantaranya terdapat katup-katup,
yaitu :
a.
Valvula Trikuspidalis,terdapat antara atrium
dekstra dengan ventrikel dekstra yang
terdiri dari 3 katup.
b.
Valvula Bikuspidalis, terletak antara atrium
sinistra dengan ventrikel sinistra yang
terdiri dari 2 katup
c.
Valvula Semilunaris Arteri Pulmonalis, terletak antara ventrikel
dekstra dengan arteri pulmonalis dimana darah mengalir menuju paru-paru
d.
Valvula Semilunaris Aorta, terletak antara ventrikel
sinistra dengan aorta dimana darah mengalir menuju seluruh tubuh
Lapisan jantung terdiri atas :
Endokardium, lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali. Miokardium,
lapisan inti jantung yang terdiri dari otot-otot jantung. Perikardium, lapisan
jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari dua
lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung
membentuk kantong jantung. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir
sebagai pelicin, menjaga agar pergesekan antara perikardium pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung.
Dalam kerjanya jantung mempunyai 3
periode, yaitu : Periode kontriksi ( Sistole / menguncup ), Periode dilatasi (
Diastole / mengembang ), dan Periode istirahat ( waktu antara kontriksi dan
dilatasi dimana jantung berhenti kira-kira 1/10 detik ).
Jantung dipersyarafi oleh nervus
simpatikus atau nervus akselerantis untuk menggiatkan kerja jantung dan nervus
parasimpatikus khususnya cabang dari nervus vagus yang bekerja memperlambat
kerja jantung.
Jantung bekerja selama kita masih
hidup sehingga membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah, pembuluh darah yang
terpenting dan memberikan darah untuk jantung dari Aorta asendens atau arteri
koronaria. Adapun peredaran darah jantung atau sirkulasi darah yaitu :
a.
Peredaran
darah kecil : dimana darah dari jantung ventrikel
dekstra melalui arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kiri dan kanan dan
melalui vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium sinistra.
b. Peredaran
darah besar : dimana darah dari jantung bagian ventrikel sinistra melalui valvula semilunaris aorta ke aorta
kemudian ke arteri, arteriole dan kapiler arteri ke kapiler vena, venolus, vena
kava dan kembali lagi ke jantung masuk ke atrium
dekstra ( Syaifuddin, 1997, hal. 53 -58 ).
Patofisiologi CHF
PATOFISIOLOGI CHF
Bila reservesi jantung normal untuk
berespons terhadap stress tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolic
tubuh, maka jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya
terjadi gagal jantung. Demikian juga, pada tingkat awal, disfungsi komponen
pompa secara nyata dapat mnegakibatkan gagal jantung. Jika reservasi jantung
normal mengalami kepayahan dan kegagalan, respons fisiologis tertentu pada
penurunan cucrah jantung adalah penting. Semua respons ini menunjukkan upaya
tubuh untuk mempertahankan perfusi organ vital tetap normal. Terdapat empat
mekanisme respons primer terhadap gagal jantung meliputi :
a.
Meningkatnya aktivitas adrenergic
simpatis
Menurunnya
volume sekuncup pada gagal jantung akan membangkitkan respons simpatis kompensatoris.
Meningkatnya aktivitas adrenergic simpatis merangsang pengeluaran katekolamin
dan saraf-saraf adrenergic jantung dan medulla adrenal. Denyut jantung dan
kekuatan kontraksi akan meningkat untuk meningkatkan curah jantung. Arteri
perifer juga melakukan vasokontriksi untuk menstabilkan tekanan arteri dan
redistribusi volume darah dengan mengurangi aliran darah ke orgab-organ yang
rendah metabolismenya seperti kulit dan ginjal. Hal ini bertujuan agar perfusi
ke jantung dan otak dapat dipertahankan. Venokontriksi akan meningkatkan aliran
darah balik vena ke sisi kanan jantung, untuk selanjutnya menambah kekuatan
kontraksi sesuai dengan hokum starling.
Pada
keadaan gagal jantung, baroresptor diaktivasi sehingga menyebabkan peningkatan
aktivitas simpatis pada jantung, ginjal dan pembuluh darah perifer. Angiotensin
II dapat meningkatkan aktivitas simpatis tersebut.
Aktivitas
sistem saraf simpatis yang berlebihan menyebabkan peningkatan kadar
noradrenalin plasma, yang selanjutnya akan menyebabkan vasokontriksi,
takikardia, serta retensi garam dan air. Aktivitas simpatis yang berlebihan
juga dapat menyebabkan nekrosis sel otot jantung. Perubahan ini dapat
dihubungkan dengan observasi yang menunjukkan bahwa penyimpanan norepinefrin
pada miokardium mnejadi berkurang pada gagal jantung kronis.
b.
Meningkatnya beban awal akibat aktivasi
neurohormon
Aktivasi
sistem rennin - angiotensin - aldosteron (RAA) menyebabkan retensi natrium dan
air oleh ginjal, meningkatkan volume ventrikel dan regangan serabut. Peningkatan
beban awal ini akan menambah kontraktilitas miokardium sesuai dengan hokum
starling. Mekanisme pasti yang mengakibatkna aktivasi sistem RAA pada gagal
jantung masih belum jelas. Sistem RAA bertujuan menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit yang adekuat serta mempertahankan tekanan darah.
Renin
adalah enzim yang disekresikan oleh sel-sel juxtaglomerulus, yang terletak
berbatasan dengan arteriol renal eferen dan bersebalahan dengan macula densa
pada tubulus distal. Renin merupakan enzim yang mengubah angiotensinogen
(sebagian besar berasal dari hati) angiotensin I.
Angiotensin
converting enzyme (ACE) yang terikat pada membrane plasma sel endotel akan
memecah dua asam amino dan angiotensin I untuk membentuk angiotensin II.
Angiotensin II memiliki beberapa fungsi penting untuk memelihara homeostasis
sirkulasi, yaitu merangsang konstriksi arteriol pada ginjal dan sirkulasi
sistemis, serta mereabsorbsi natrium pada bagian proksimal nefron.
Angiotensin
II juga menstimulasi korteks adrenal untuk menskresi akdosteron, yang akan
merangsang reabsorbsi natrium (dalam pertukaran dengan kalium) pada bagina
distal dari nefron, serta di usus besar, kelenjar saliva dan kelenjar keringat.
Renin diskresikan pada keadaan menurunnya tekanan darah, kekurangan natrium dan
peningkatan aktivitas simpatis ginjal.
Angiotensin
I sebagina besar kemudian diubah di paru-paru menjadi angiotensin II, suatu zat
presor yang poten, oleh angiotensin converting enzyme (ACE). ACE juga dapat
memecah bradikinin dan bekerja pada sejumlah peptide lain. Angiotensin II
dipecah secara cepat oleh enzim non-spesifik yang disebut angiotensinase.
Angiotenisn II memegang peran utama dalam sistem RAA karena meningkatkan
tekanan darah dengan beberapa cara seperti vasokontriksi, retensi garam dan
cairan dan takikardia.
Peptida
natriretik atrial (PNA) disekresi oleh jantung kemudian masuk ke dalam
sirkulasi. Sekresinya terutama dipengaruhi oleh peningkatan tekanan pada
dinding atrium atau ventrikel, biasanya akibat peningkatan tekanan pengisian
atrium atau ventrikel. PNA menyebabkan dilatasi dari arteri yang mengalami
konstriksi akibat neurohormon lain serta meningkatkan ekskresi garam dan air.
c.
Hipertrofi ventrikel
Respon
terhadap kagagaln jantung lainnya adalah hipertrofi ventrikel atau bertembahnya
ketebalan dinding ventrikel. Hipertrofi meningkatkan jumlah sarkomer dalam
sel-sel miokardium, bergantung pada jenis bebasn hemodinamika yang
mengakibatkna gagal jantung. Sarkomer dapat bertambah secara parallel atau
serial. Sebagai contoh, suatu beban tekanan yang ditimbulkan oleh adanya
stenosis aorta, akan disertai penambahan ketebalan dinding tanpa penambahan
ukuran runag di dalamnya. Respons miokardium terhadap beban volume seperti pada
regurgitasi aorta, ditandai dengan dilatasi dan bertambahnya ketebalan dinding.
Kombinasi ini diduga merupakan akibat dari bartambahnya jumlah sarkomer yang
tersusun secara serial. Kedua pola hipertrofi ini dikenal sebagai hipertrofi
konsentris dan hipertrofi eksentris.
d.
Volume cairan berlebih
Remodelling
jantung terjadi agar dapat menghasilkan volume sekuncup yang besar. Karena
setiap sarkomer mempunyai jarak pemendekan puncak yang terbatas, maka
peningkatan volume sekuncup dicapai dengan peningkatan kumlah sarkomer seri,
yang akan menyebabkan peningkatan volume ventrikel. Pelebaran ini membutuhkan
ketegangan dinding yang lebih besar agar dapat menimbulkan tekanan
intraventrikel yang sama sehingga membutuhkan peningkatan jumlah myofibril
parallel. Sebagai akibatnya, terjadi peningkatan ketebalan dinding ventrikel
kiri. Jadi, volume cairan berlebih menyebabkan pelebaran runag hipertrofi
eksentrik.
Keempat
respons ini adalah upaya untuk mempertahankan curah jantung.
Mekanisme-mekanisme ini mungkin memadai untuk mempertahankan curah jantung pada
tingkat normal atau hampir normal pada gagal jantung dini dan pada keadaan
istirahat. Tetapi, kelainan pada kerja ventrikel dan menurunnya curah jantung
biasanya tampak pada saat beraktivitas. Dengan berlanjutnya gagal jantung, maka
kompensasi akan menjadi semakin kurang efektif (Muttaqin Arif, 2012 dikutip
dari aredhydrummer.blogspot.com/?view=sidebar).
Langganan:
Postingan (Atom)